11.1.2011 13.00 WIB, Tembalang
Aq baru saja sampai dirumah setelah mengantarkan seorang calon ibu yang berjuang sendiri kembali ke tempat asalnya. Kuliat ada pesan di HP Nokia putih yang tutsnya mulai pudar minta diganti, "Mbak sudah dapat inf searang kawan meninggal dunia siang ini karena melahirkan cesar, plasenta previa dan preklamsia ". Inna lillahi wa inna ilaihi ro ji'un, semua dari Allah akan kembali kepadanya..jika datang waktunya ajal tiba..tak seorang pun dapat menunda atau menyegerakan walaupun sedetik". Merinding dan tak kuasa air mata ini menetes, masih terbayang kepada sosokmu kawan. Licah dan energik...honda karisma yang biasanya kau gunakan klo ke kantorku, dan dengan riang sapamu kepadaku. Aq telah mendengar bahwa dirimu memang sedang hamil anak ke-2 dan sudah saatnya untuk ambil cuti, tak kusangga semua begitu cepat
15.00 WIB Ngablak Indah
Lamat-lamat ku dengar suara alunan ayat suci al-Qur'an yang semakin jelas. Sebentar lagi sampailah aq ke tempat pemakamanmu kawan. Setelah mendapat kepastian bahwa pemakaman akan dilakukan hari itu juga dan kepastian tempat pemakaman dari teman sekantormu, segera aq meluncur kesana. 2 kali aq bertanya untuk mendapatkan alamatmu. Memasuki rumahmu kawan..aq berusaha untuk kuat, namun air mata ini tak terbendung...dirimu telah tidur lelap dipeti jenasah itu.
Ku panjatkan doa untukmu kawan..agar Allah memberikan surga untukmu..engkau adalah seorang syuhada..hingga ajalmu dalam syahid....Kau pertaruhkan nyawamu untuk anak engkau kasihi..begitu sayangnya engkau padanya..hingga engkau harus berikan jiwamu untuk kehidupannya..bayi itu sehat kawan..seorang laki-laki..beratnya 3,8kilo..gemuk bukan..pasti dia akan menjadi anak yang kuat bersama suami dan anak pertamamu. Walaupun belum sempat kau berikan dia air kehidupan, jangan khawatir kawan...dia sehat, dia sudah minum susu. Aq tak tahu..apakah Allah memberikan firasat kepada bayimu itu...selama pemakamanmu kawan..dia tenang dan tak ku dengar suara tangisnya, mungkin dia juga sedang berdoa untukmu kawan...
Kawan, pergilah dalam damai...anak pertamamu yang mei nanti berumur 2 tahun, selalu minta susu. Saat dalam gendongan pengasuhnya, kutanya dia siapa bayi kecil itu..jawabnya" adek.." dan sesaat segera dia menyusu.Aq hanya bisa menahan tangis melihat itu.
Suamimu kawan...begitu tabahnya dia...dimenit terakhir, peti jenasah akan dibawa. Dia ajak anak pertamamu untuk melihatmu. "Nak..liatlah..mama yang terakhir..dan kamu harus kuat dan kuat.." begitu ucapnya tanpa meneteskan air mata, atau mungkin sudah kering sepergianmu tadi pagi. Pergilah dalam damai kawan..tiga jagoanmu itu akan selalu mendoakanmu....semoga engkau tenang disana.
#Mengenang seorang kawan
Aktivis LSM Griya Asa PKBI Kota Semarang
dan Staff KPA PRovinsi Jawa Tengah
Almarhum Ina Rohayati
Aq baru saja sampai dirumah setelah mengantarkan seorang calon ibu yang berjuang sendiri kembali ke tempat asalnya. Kuliat ada pesan di HP Nokia putih yang tutsnya mulai pudar minta diganti, "Mbak sudah dapat inf searang kawan meninggal dunia siang ini karena melahirkan cesar, plasenta previa dan preklamsia ". Inna lillahi wa inna ilaihi ro ji'un, semua dari Allah akan kembali kepadanya..jika datang waktunya ajal tiba..tak seorang pun dapat menunda atau menyegerakan walaupun sedetik". Merinding dan tak kuasa air mata ini menetes, masih terbayang kepada sosokmu kawan. Licah dan energik...honda karisma yang biasanya kau gunakan klo ke kantorku, dan dengan riang sapamu kepadaku. Aq telah mendengar bahwa dirimu memang sedang hamil anak ke-2 dan sudah saatnya untuk ambil cuti, tak kusangga semua begitu cepat
15.00 WIB Ngablak Indah
Lamat-lamat ku dengar suara alunan ayat suci al-Qur'an yang semakin jelas. Sebentar lagi sampailah aq ke tempat pemakamanmu kawan. Setelah mendapat kepastian bahwa pemakaman akan dilakukan hari itu juga dan kepastian tempat pemakaman dari teman sekantormu, segera aq meluncur kesana. 2 kali aq bertanya untuk mendapatkan alamatmu. Memasuki rumahmu kawan..aq berusaha untuk kuat, namun air mata ini tak terbendung...dirimu telah tidur lelap dipeti jenasah itu.
Ku panjatkan doa untukmu kawan..agar Allah memberikan surga untukmu..engkau adalah seorang syuhada..hingga ajalmu dalam syahid....Kau pertaruhkan nyawamu untuk anak engkau kasihi..begitu sayangnya engkau padanya..hingga engkau harus berikan jiwamu untuk kehidupannya..bayi itu sehat kawan..seorang laki-laki..beratnya 3,8kilo..gemuk bukan..pasti dia akan menjadi anak yang kuat bersama suami dan anak pertamamu. Walaupun belum sempat kau berikan dia air kehidupan, jangan khawatir kawan...dia sehat, dia sudah minum susu. Aq tak tahu..apakah Allah memberikan firasat kepada bayimu itu...selama pemakamanmu kawan..dia tenang dan tak ku dengar suara tangisnya, mungkin dia juga sedang berdoa untukmu kawan...
Kawan, pergilah dalam damai...anak pertamamu yang mei nanti berumur 2 tahun, selalu minta susu. Saat dalam gendongan pengasuhnya, kutanya dia siapa bayi kecil itu..jawabnya" adek.." dan sesaat segera dia menyusu.Aq hanya bisa menahan tangis melihat itu.
Suamimu kawan...begitu tabahnya dia...dimenit terakhir, peti jenasah akan dibawa. Dia ajak anak pertamamu untuk melihatmu. "Nak..liatlah..mama yang terakhir..dan kamu harus kuat dan kuat.." begitu ucapnya tanpa meneteskan air mata, atau mungkin sudah kering sepergianmu tadi pagi. Pergilah dalam damai kawan..tiga jagoanmu itu akan selalu mendoakanmu....semoga engkau tenang disana.
#Mengenang seorang kawan
Aktivis LSM Griya Asa PKBI Kota Semarang
dan Staff KPA PRovinsi Jawa Tengah
Almarhum Ina Rohayati